11th October, 2014

Surat Dahlan

untitled

Nama : Choong Jing Xian
Kelas & No. Sekolah : S4B,11210
Guru Pembimbing: Cikgu Yap Kok Fen
No.Panggilan Buku :
Judul Buku : Surat Dahlan
Pengarang : Khrisna Pabichara
Tahun Penerbitan :

 

Kalimat indah di atas merupakan penggalan perasaan Dahlan muda yang merindu keluarga di tengah perantauannya di Samarinda, Kalimantan. Dahlan memang melanjutkan kuliahnya di kota tersebut. Dia ingin membahagiakan Ayahnya juga menganggupi keinginan Aisa agar mereka kelak bertemu setelah berhasil meraih gelar sarjana. Dahlan melanjutkan kuliah di PTAI Samarinda. Sebuah tempat yang dia anggap akan mengisi pengetahuannya. Tapi harapan Dahlan jauh meleset. Dia merasa apa yang diajarkan di kampusnya hanya sekadar teori. Oleh sebab merasa bosan, dia sering meninggalkan kelas dan pergi ke ruangan Pelajar Islam Indonesia (PII). Dia sangat aktif dalam organisasi tersebut.

Selain di PPI, Dahlan juga aktif di media kampus. Dia sering menulis sejumlah kritik pedas. Seiring berjalannya waktu, masa pemerintahan Orde Baru semakin membuat mahasiwa gerah. Dahlan dan sejumlah temannya yang tergabung dalam PPI kemudian mengadakan demo besar-besaran. Sayangnya, alih-alih didengar pemerintah, mereka malah dijadikan buruan dan dikejar-kejarkan oleh tentera.

 

Dahlan bersusah payah menghindar daripada kejaran tentara. Dia terperosok ke dalam jurang. Tetapi dia selamat dan ditampung oleh perempuan tua yang panggil Nenek Saripa. Selama masa persembunyiannya, Dahlan mengambil keputusan untuk tinggal bersama dengan perempuan yang baik hati tersebut. Pada masa inilah takdir mempertemukan ia dengan Sayid yang kemudian menawarkan Dahlan untuk bekerja sebagai wartawan di Mimbar Masyarakat.

 

Seiring keadaan politik yang semakin baik, status Dahlan sebagai buronan pun dihapuskan. Tapi masalah kembali. Namun kali ini dia harus menyelesaikan masalah hatinya. Antara mengejar cinta pertamanya si Aisa, atau menerima pinangan temannya bernama Maryati atau memilih cinta baru seorang gadis yang baru dikenalnya, Nafisa. Pergulatan waktu akhirnya membawa Dahlan pada jodoh sejatinya, yakni Nafisa. Mereka akhirnya menikah dan memiliki beberapa orang anak. Akhirnya, dia berjaya menjadi seorang yang sukses.

Pendapat:

Novel Surat Dahlan ini sangat sesuai untuk dibaca oleh seseorang yang sedang gigih memperjuangkan cita-cita mereka meski banyak halangan yang dihadapi. Kisah Pak Dahlan ini layak dijadikan contoh bagi generasi muda. Meski penulisan novel ini dibaringi isu politik yang kurang baik, namun dari segi cerita, buku ini layak untuk dibaca.

Posted at 12:41 am | Comments (2)


2 Comments

  1. On March 21, 2015 at 7:05 pm s5b.ppc@smjk.edu.my said:

    March 21, 2015 at 7:05 pm

    Nama: Goo Ching Wei
    Kelas: S5B
    No Sekolah: 11178
    Pada pendapat saya, kita harus berusaha dengan gigih untuk mencapai cita-cita kita walaupun terdapat banyak rintangan dalam kehidupan kita.

  2. On March 22, 2015 at 5:05 pm s5b.ppc@smjk.edu.my said:

    March 22, 2015 at 5:05 pm

    Nama : Choo Shu Ting
    Kelas : S5B
    No. sekolah : 11209

    Pada pendapat saya, kita harus gigih mencapai cita-cita kita walaupun keadaan mengizinkan. Kita harus tabah menghadapi pelbagai rintangan untuk mencapai cita-cita kita.

Add a Comment

You must bee logged in to post a comment.