11th October, 2014

Hafalan Salat Delisa

untitled1

Nama : Choong Jing Xian
Kelas & No. Sekolah : S4B,11210
Guru Pembimbing: Cikgu Yap Kok Fen
No.Panggilan Buku :
Judul Buku : Hafalan Salat Delisa
Pengarang : Tere Liye
Tahun Penerbitan : 2007

 

Novel manis yang satu ini mengangkat kisah seorang bocah perempuan bermata hijau telaga yang baru berusia 6 tahun. Gadis cilik tersebut bernama Delisa. Ia merupakan anak bongsu di dalam keluarganya. Adapun kakak-kakan Delisa adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga. Delisa dan saudara-saudaranya hanya tinggal bersama Ummi, sebab Sang Abi bekerja sebagai mekanik kapal yang berbulan-bulan ikut di kapal yang berlayar. Meski merindu, tetapi Delisa tetap menjalani hari-hari mereka tanpa Sang Abi. Suatu hari Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut adalah menghafal bacaan solat. Delisa giat sekali menghafal bacaan-bacaan tersebut. Terlebih Ummi menjanjikan ia hadiah jika Delisa berhasil menghafal bacan tersebut. Hadiah yang membuat Delisa semangat adalah kalung emas yang dijual di toko Ko Acan. Ko Acan merupakan sahabat Abi Delisa. Tanggal 26 Desember tahun 2004, Delisa dan semua teman seisi kelasnya diwajibkan menghafal solat yang telah mereka hafalkan beberapa waktu. Saat tiba giliran Delisa, dia mengucapkan bacaan solat, tiba-tiba bumi bergetar hebat. Semua tampak gonjang ganjing. Dan seketika, air laut mulai naik ke daratan dengan ganasnya. Ia bagai tangan raksasa yang merengkuh segala yang ia jumpai. Bencana tersebut adalah gempa hebat yang disusul tsunami. Lebih Kurang 15.000 orang yang meninggal akibat bencana ini. Termasuk di dalamnya Ummi dan kakak-kakan Delisa. Delisa sendiri selamat. Ia tersangkut di semak belukar. Siku kanan bocah tersebut patah dan kakinya bahagian kanannya tersepit di batu. Setelah 6 hari terjebak di tempat terebur, Delisa kemudian ditemukan oleh seorang perajurit relawan bernama Smith. Delisa yang dilihatnya sangat bercahaya kemudian membawa perajurit tersebut untuk masuk Islam. Kerana suasana yang kacau bilau, Abi yang telah mengetahui bencana tersebut tak bisa menemukan Delisa. Dia menghabiskan beberapa waktu sebelum akhirnya bertemu dengan gadis mungilnya. Apabila bertemu dengan Abi, Delisa bercerita layaknya kepada anak-anak yang tak mengerti apa-apa. Bencana tak menghapus keceriannya. Dia bersama Abi menjalankan hidupnya.

Pendapat:

Kisah novel ini sangat menyentuh.Walaupan Ummi dan kakak Delisa telah meninggalkan dunia dalam tsunami, Delisa tetep memegang terhadap agama dan hidup dengan keceriaan. Delisa Merupakan Seseorang yang tabah yang dapat menjadi contoh kepada kita.

 

Posted at 12:55 am | Comments (3)


3 Comments

  1. On March 21, 2015 at 6:34 pm s5b.ppc@smjk.edu.my said:

    March 21, 2015 at 6:34 pm

    Nama: Alyssa Lim Jia Wen
    Kelas: S5B
    No Sekolah: 11171
    Pada pandangan saya, kita harus tabah menghadapi dugaan hidup. Kita harus terus menghadapi kehidupan kita walaupun kita pernah terlibat dalam kesusahan dan kesedihan.

  2. On March 21, 2015 at 6:37 pm s5b.ppc@smjk.edu.my said:

    March 21, 2015 at 6:37 pm

    Nama: Choo Shu Ting
    Kelas: S5B
    No Sekolah: 11209
    Pada pandangan saya, kita harus ceria menghadapi kehidupan kita. Kita harus berpegang teguh pada ajaran agama kita dan tabah menghadapi dugaan hidup.

  3. On March 21, 2015 at 6:40 pm s5b.ppc@smjk.edu.my said:

    March 21, 2015 at 6:40 pm

    Nama: Goo Ching Wei
    Kelas: S5B
    No Sekolah: 11178
    Pada pendapat saya, kita harus mengambil Delisa sebagai contoh dengan berpegang teguh pada ajaran agama dan tabah serta ceria menghadapi kesusahan yang dialami.

Add a Comment

You must bee logged in to post a comment.